Cerita Sex Ngintip Cewek SMP Berakhir Diranjang

Cerita Sex singkat kali ini dikirimkan oleh seorang pembaca setia Situs Cerita Dewasa yang sudah lama sudah lama tidak terupdate ini!hufttt sorry admin lagi sibuk banget dan mulai sekarang situs seks ini akan terus kami upayakan biar makin berkembang dan makin banyak Cerita Hot lainya! ayooo bagi kalian yang mempunyai cerita yang bisa membangkitan gairah sex segera kirimkan ke situs kesayangan kita bersama ini. Oc kali ini kami mendapatkan kiriman Cerita Seru dari bro jack yang menceritakan kisahnya ngintip cewek teman SMPnya Mandi sampai berujung ke ranjang!
berikut Cerita Dewasa dari beliau kala itu pada suatu pagi hari tetapnya, hari Minggu pada bulan Mei tahun 2005, aku dan temen2ku dari kelas suatu SMP kelas 3 di kota S sedang melakukan perpisahan sendiri. Singkat aja, waktu itu, aku dan temen2ku sedang outbound di kota J. rasa capek dan penatku menghilang setelah smua kegiatan outbound selesai. Dan setelah itu kami semua pergi untuk mandi. yang pertama mandi adalah cewek2 dari kelasku, dan yang cowok mengambil baju terlebih dahulu. setelah itu, aku dan ke2 temen cowoku menunggu untuk bergiliran mandi kamar mandi di tempat outbound itu.
Nah, pikiran mesumku keluar, aku berniat mengintip salah satu temanku yang seksinya luar biasa, baru kuketahui ukuran bh-nya 34c. Sangat besar untuk ukuran anak SMP. Sebut saja namanya diva ehh, ternyata dari luar kamar mandi terdapat celah kecil untuk melihat ke dalam dan WOW... susunya yang montok membuat adikku berdiri. Aku terpana melihat keseksian tubuhnya.
Eh dia melihatku mengintip. Aku takut dia amat marah, yah bener deh dia marah. heh! ngapain lho??? gak kok... suerrrr. aku bilang gitu biar dia gak marah ma aku. Diva sempet ngediemin aku. Akhirnya karna aku gak tahan dia ngediemin aku, aku pergi ke rumahna yang kebetulan hanya diva yang ada dirumahnya untuk meminta maaf langsung. div, gw minta maaf, aku bener2 gak sengaja waktu itu. Diva tetap diam, akhirnya aku berniat untuk memberikan sedikit kecupan di bibirnya. Ternyata dia membalas ciumanku. aku sempat terkejut. Tuntaskan nafsumu Jack, puaskan aku. Akhirnya, aku mencumbuinya... aku remas susunya yang besar itu. mmmh... ssssshhhh... buka ba...ju...ku... sayang... mmmh aku lalu membuka semua pakaianku dan pakaiannya. Aku terpesona melihat toket nya yang super besar dan menggemaskan, tambah lagi memeknya blum terlalu lebat. Aku langsung menyedot toket kanannya yang putingnya berwarna putih itu... mmmmhhhh... sedot terrrr...uuusss sayang aku terus memilin toketnya... kontolmu.... say... ge...de... banget... kontolku yang berukuran 18cm itu dikulumnya... nikmat kulumannya. Tanpa pikir panjang, aku langsung mengingini memeknya yang sudah basah. Dia masih perawan. Dan aku yang pertama kali dan satu satunya yang menjadi pasangan seksnya. Aku terobos memeknya hingga sampai ujung vaginanya. Aku tarik dan dorong. pantat seksinya itu membuatku semakin bergairah. Setelah 20 menit, aku merasa ingin keluar. Sayyyyyaaaang.... Akuuuuu... ke....lu....ar.... ahhhhhh.
Aku langsung mencabut kontolku dan kuarahkan ke payudaranya yang membumbung tinggi. Spermaku termuntahkan kemana mana. Divapun langsung menjilati penisku. Sekian lama aku dan diva pun berhubungan seks pada hari itu. Aku tidak berani mengeluarkan spermaku di dalam, takut hamil. Sampai sekarang pun, aku masih berpacaran dengan diva dan sering melakukan seks karna kami kuliah di universitas yang sama.
Sekian cerita sex ngintip cewek smp berakhir diranjang dari saya. mohon di komen sbanyak-banyaknya y para pembaca setia situs cerita sex dewasa ini. hehehe ayoo bagi user lain mohon kirimkan cerita hot dari kalian! kami tunggu!cheers....kawan kawanku

ABG BerBuah dada Besar

Bagi para pembaca yang belum membaca ceritaku terdahulu yang berjudul Beli Mobil Berbonus Seks, perkenalkan namaku Wawan. Aku sedang kuliah di tingkat terakhir sebuah PTS di Jakarta. Sambil kuliah, aku berwiraswasta. Terimakasih untuk temanku yang dulu memperkenalkan aku pada bisnis ini, sehingga keadaan ekonomiku sudah sangat berubah. Aku merasa sangat bersyukur, di saat banyak sarjana yang masih menganggur, aku yang masih kuliah sudah mendapatkan penghasilan besar setiap bulannya.


Kejadian ini berlangsung beberapa minggu yang lalu. Saat itu, hari Jumat sore, aku sedang mengerjakan salah satu proyekku. Seperti biasa untuk refreshing, sambil menyeruput secangkir kopi, aku membaca email email yang masuk. Segera kubalas email permintaan proposal dari pelanggan, dan aku pun kadang tertawa geli membaca email-email joke dari teman-temanku.

aku di pakai anak kost

Aku dipakai anak kost Namaku Evita dan Suamiku Edo. Kami baru satu tahun melangsungkan perkimpoian, tapi belum ada pertanda aku hamil. Sudah kucoba berdua periksa siapa yang mandul, tapi kata dokter semuanya subur dan baik-baik saja. Mungkin karena selama pacaran dulu kami sering ke Discotik, merokok dan sedikit mabuk. Itu kita lakukan setiap malam minggu selama tiga tahun, selama masa pacaran berlangsung.


Suamiku seorang sales yang hampir dua hari sekali pasti ke luar kota, bahkan kadang satu minggu di luar kota, karena rasa kasihannya terhadapku, maka dia berniat untuk menyekat rumahku untuk membuka tempat kost agar aku tidak merasa sendirian di rumah.

Mula-mula empat kamar tersebut kami kost-kan untuk cewek-cewek, ada yang mahasiswa ada pula yang karyawati. Aku sangat senang ada teman untuk ngobrol-ngobrol. Setiap suamiku pulang dari luar kota, pasti dibawakan oleh-oleh agar mereka tetap senang tinggal di rumah kami. Tetapi lama-kelamaan aku merasa makin tambah bising, setiap hari ada yang apel sampai larut malam, apalagi malam minggu, aduh bising sekali bahkan aku semakin iri pada mereka untuk kumpul bersama-sama satu keluarga. Begitu suamiku datang dari luar kota, aku menceritakan hal-hal yang tiap hari kualami, akhirnya kita putuskan untuk membubarkan tempat kost tersebut dengan alasan rumah mau kita jual. Akhirnya mereka pun pada pamitan pindah kost.

Bulan berikutnya kita sepakat untuk ganti warna dengan cara kontrak satu kamar langsung satu tahun khusus karyawan-karyawan dengan syarat satu kamar untuk satu orang jadi tidak terlalu pusing untuk memikirkan ramai atau pun pulang malam. Apalagi lokasi rumah kami di pinggir jalan jadi tetangga-tetangga pada cuek. Satu kamar diisi seorang bule berbadan gede, putih dan cakep. Untuk ukuran harga kamar kami langsung dikontan dua tahun dan ditambah biaya perawatan karena dia juga sering pulang malam.

Suatu hari suamiku datang dari luar kota, dia pulang membawa sebotol minuman impor dan obat penambah rangsangan untuk suami istri.
Suamiku bertanya, "Lho kok sepi-sepi aja, pada ke mana."
"Semua pada pulang karena liburan nasional, tapi yang bule nggak, karena perusahaannya ada sedikit lembur untuk mengejar target", balasku mesra.

Kemudian suamiku mengambil minumannya dan cerita-cerita santai di ruang tamu, "Nich sekali-kali kita reuni seperti di diskotik", kata suamiku, "Aku juga membawa obat kuat dan perangsang untuk pasangan suami istri, ntar kita coba ya.."
Sambil sedikit senyum, kujawab, "Kangen ya.. emang cuman kamu yang kangen.."
Lalu kamipun bercanda sambil nonton film porno.
"Nich minum dulu obatnya biar nanti seru.." kata suamiku.
Lalu kuminum dua butir, suamiku minum empat butir.
"Lho kok empat sih.. nanti over lho", kataku manja.
"Ach.. biar cepat reaksinya", balas suamiku sambil tertawa kecil.

Meeting di KL ( Kuala Lumpur )

Aku ditugaskan kantor untuk ikut meeting di regional office di KL. Tentunya kesempatan langka, sehingga langsung ku iya kan tanpa minta ijin suami terlebih dulu. Di rumah, walaupun dia ngomel karena aku langsung ok, tapi dia gak ngelarang. Jadi berangkatlah aku ke KL. Meeting yang melelahkan selama 2 hari. Aku minta ijin extent 2 hari di KL, biaya menjadi tanggunganku. Yang penting tiket kan dah dibayar kantor.


Selama meeting ada staf regional office yang mendekatiku terus. Orang lokal sih, ganteng dan badannya atletis, typeku banget. Bahasa Indonesianya lancar, maklum lah dia turunan dari Jawa. Ketika dia tau aku extent, dia senang sekali. Dia juga bilang mau menemani aku. Aku sih ok saja. Sore hari setelah selesai meeting, dia mengajakku jalan2 disekitar hotel tempat aku menginap. "Mau belanja Sin", tanyanya ketika melewati department store yang besar. "Sintia mau beli bikini", jawabku. Aku memilih bikini yang seksi dan mini. "Ini bagus gak mas", tanyaku. "Bagus, sexy sekali," jawabnya. Aku memlihi beberapa bikini, kemudian aku mencari pakaian, juga daleman yang seksi, minim dan tipis. Dalemannya juga model bikini, yaitu yang ditaliin bra dan cd nya. Setelah itu aku diajaknya cari makanan. Kenyang, karena sudah ngantuk aku mengajak kembali ke hotel. Di kamar, kita ngobrol ngalor ngidul. "Sin, bikininya gak dicoba", tanyanya sambil tersenyum. "Kenapa, mas pengen liat Sintia pake bikin, ntar napsu lagi", jawabku centil. "Masak sih, aku napsu liat kamu pake bikini. Coba deh kamu pake, ntar kita liat aku napsu atau tidak", jawabnya gak mau kalah. dia melotot melihat aku muncul dengan bikiniku yang minim dan seksi itu. Toketku seakan mau tumpah dari branya yang minim sekali. Demikian pula jembutku berhamburan dari cd bikini yang model g string itu. "Udah ya mas, kalo kelamaan ntar mata mas loncat keluar lagi. Mana badan Sintia pegel2 lagi", kataku lagi". "Sin, duduk disebelahku, kamu mau gak aku pijitin", tanyanya sambil menarik tanganku. Akupun duduk membelakanginya. Dia mulai memijit pelan keningku dari belakang. Tak terasa dari kening turun ke kuduk. Aku hanya terpejam saja menikmati pijitannya, turun lagi ke pundak. "Enak mas", kataku. "Memangnya mas pernah jadi tukang pijit ya", godaku. Dia diam saja, tapi tangannya meluncur ke toketku. Jarinyanya mulai menelusuri toketku, dielus2nya dengan lembut. Aku terdiam, napasku mulai memburu terengah. Jarinya diselipkan ke braku dan mengkilik2 pentilnya. Pentilku langsung mengeras, "Maas", lenguhku. Dia langsung saja meremes2 toketku dengan penuh napsu. Aku bersandar di dadanya yang bidang. Dia mulai menciumi leherku sementara kedua toketku terus saja diremes2, sehingga napsuku makin berkobar. Kemudian dia minta aku berbalik sehingga kami duduk berhadapan. Aku tak menunggu lama, dia segera mengecup bibirku. Kubalas dengan ganas. Bibirku dikulumnya, lidahnya menjalar didalam mulutku sementara tanganku segera turun mencari kontolnya. Kuusap2, terasa sekali kontolnya sudah ngaceng berat, keras sekali. Segera ikat pinggangnya kubuka, celananya kubuka. Dia berdiri sehingga celana panjangnya meluncur ke lantai. kontolnya yang besar panjang itu nongol dari bagian atas CD nya yang mini. Kami segera bergelut. Dia terus meremas-remas toketku sementara aku mengocok kontolnya. "Mas keras banget, gede lagi", kataku sambil jongkok didepannya, melepas cdnya dan menciumi kontolnya dan menghisap daerah sekelilingnya termasuk biji pelernya. "Aah Sin, kamu pinter banget bikin aku nikmat", erangnya. "aaaduuuuuhh…. Sin…..enak banget emutanmu". kontolnya kujilati seluruhnya kemudian kumasukkan ke mulutku, kukulum dan kuisep2. Kepalaku mengangguk2 mengeluar masukkan kon tolnya di mulutku.

Akhirnya dia gak tahan lagi. Aku dibaringkannya diranjang. Sambil terus meremas2 toketku tangan satunya nyelip ke balik cd bikiniku yang g string itu. Otomatis pahaku mengangkang, sehingga dia dengan mudah mempermainkan jembutku yang lebat. "Mas, geli", erangku. "geli apa nikmat Sin", tanyanya. "Dua2nya mas, Sintia dien tot dong mas, udah kepengin banget nih", kataku to the point. Tangannya menyusup ke punggungku sambil mengecup bibirku. Tali pengikat braku ditariknya sehingga toketku membusung menantang untuk diremas dan dikenyot pentilnya, tanpa penutup lagi. Ikatan CD bikiniku ditariknya dengan mulutnya sehingga lepaslah semua penutup tubuhku yang minim. "Sin kamu napsuin banget deh", katanya. DIa langsung saja menindihku. kontolnya diarahkan ke belahan nonokku yang sudah basah dan sedikit terbuka, lalu dia menekan kontolnya sehingga kepala kontolnya mulai menerobos masuk nonokku. Aku mengerang keenakan sambil memeluk punggungnya. Dia kembali menciumi bibirku. Lidahnya menjulur masuk mulutku lagi dan segera kuisep2. sementara itu dia terus menekan pantatnya pelan2 sehinggga kepala kontolnya masuk nonokku makin dalam dan bless…… kon tolnya sudah masuk setengahnya kedalam nonokku. "Aah, kontol mas nikmat banget mas", erangku sambil mencengkeram punggungnya. Kedua kakiku kulingkarkan di pinggangnya sehingga kontol besarnya langsung ambles semuanya di nonokku. "Mas, ssh, enak mas, terusin", erangku. Aku menggeliat2 ketika dia mulai mengeluarmasukkan kontolnya di nonokku. Aku mengejang2kan nonokku meremes2 kontolnya yang sedang keluar masuk itu. "Sin, nikmat banget empotan nonok kamu", erangnya. Dia memelukku dan kembali menciumi bibirku, dengan menggebu2 bibirku dilumatnya, aku mengiringi permainan bibirnya dengan membalas mengulum bibirnya. Terasa lidahnya menerobos masuk mulutku. Dia mengenjotkan kontolnya keluar masuk makin cepat dan keras, aku menggeliatkan pinggulku mengiringi keluar masuknya kon tolnya di nonokku. Setiap kali dia menancapkan kontolnya dalam2 aku melenguh keenakan. Terasa banget kontolnya menyesaki seluruh nonokku sampe kedalem. Karena lenguhanku dia makin bernapsu mengenjotkan kontolnya. Gak bisa cepet2 karena kakiku masih melingkar dipinggangnya, tapi cukuplah untuk menimbulkan rangsang nikmat di nonokku. Kenikmatan terus berlangsung selama dia terus mengenjotkan kontolnya keluar masuk, akhirnya aku gak tahan lagi. Jepitan kakiku di pinggangnya terlepas dan kukangkangkan lebar2. Posisi ini mempermudah gerakan kontolnya keluar masuk nonokku dan rasanya masuk

Daripada Nganggur

Usiaku sudah hampir mencapai kepala tiga, ya... sekitar 2 tahunan lagi lah. Aku tinggal bersama mertuaku yang sudah lama ditinggal mati suaminya akibat penyakit yang dideritanya. Dari itu istriku berharap aku tinggal di rumah supaya kami tetap berkumpul sebagai keluarga tidak terpisah. Di rumah itu kami tinggal 6 orang, ironisnya hanya aku dan anak laki-lakiku yang berumur 1 tahun berjenis kelamin cowok di rumah tersebut, lainnya cewek.

Jadi... begini nih ceritanya.


Awal September lalu aku tidak berkerja lagi karena mengundurkan diri. Hari-hari kuhabiskan di rumah bersama anakku, maklumlah ketika aku bekerja jarang sekali aku dekat dengan anakku tersebut. Hari demi hari kulalui tanpa ada ketakutan untuk stok kebutuhan bakal akan habis, aku cuek saja bahkan aku semakin terbuai dengan kemalasanku.

Pagi sekitar pukul 8 wib, baru aku terbangun dari tidur. Kulihat anak dan istriku tidak ada disamping, ah... mungkin lagi di beranda cetusku dalam hati. Saat aku mau turun dari tempat tidur terdengar suara jeritan tangis anakku menuju arah pintu. seketika itu pula pintu kamar terbuka dengan tergesanya. Oh... ternyata dia bersama tantenya Liza yang tak lain adalah adik iparku, rupanya anakku tersebut lagi pipis dicelana. Liza mengganti celana anakku, "Kemana mamanya, Za...?" tanyaku. "Lagi ke pasar Bang"jawabnya "Emang gak diberi tau, ya?"timpalnya lagi. Aku melihat Liza pagi itu agak salah tingkah, sebentar dia meihat kearah bawah selimut dan kemudian salah memakaikan celana anakku.
"Kenapa kamu"tanyaku heran "Anu bang..."sambil melihat kembali ke bawah.
"Oh... maaf ya, Za"terkejut aku, rupanya selimut yang kupakai tidur sudah melorot setengah pahaku tanpa kusadari, aku lagi bugil. Hmmm... tadi malam abis tempur sama sang istri hingga aku kelelahan dan lupa memakai celana.

Anehnya, Liza hanya tersenyum, bukan tersenyum malu, malah beliau menyindir "Abis tempur ya, Bang. Mau dong..."katanya tanpa ragu "Haaa..." Kontan aja aku terkejut mendengar pernyataan itu. Malah kini aku jadi salah tingkah dan berkeringat dingin dan bergegas ke toilet kamarku.

Rahasia Pacar Teman Kost ku

Sebut saja nama saya Ari. Sudah menikah dan punya 1 orang anak. Saya tinggal diwilayah yang masuk sebagai wilayah Bogor tapi saya bekerja di Jakarta. Sebelum saya menceritakan pengalaman-pengalaman yang pernah saya alami, saya minta maaf kalau cara saya bercerita tidak begitu bagus karena saya memang bukan penulis.
Awalnya adalah ketika saya kuliah di Bandung dan jauh dari orangtua. Karena jauh dari ortu maka saya berpikir inilah kesempatan bagi saya untuk mencoba pengalaman-pengalaman baru terutama tentu saja soal seks. Dari info2 yang saya terima dari teman-teman yang berpengalaman, saya tau banyak hal-hal yang berkaitan dengan seks. Penyewaan LD porno ( waktu itu belum jaman VCD hehehe ), majalah, stensilan, tempat perempuan yang bisa diajak gituan, tempat jual obat kuat, obat tidur, alat kontrasepsi ( kalo ini mah dimana2 juga banyak ). Kalo soal gaya dan posisi2 seks itu sih belajarnya dari film. Saya sendiri masih perjaka saat itu dan sudah sangat ingin melepaskan keperjakaan saya ( hehehe… ). Sayangnya setelah kuliah 1 semester, saya belum dapat pacar juga. Maklum kampus saya adalah kampus teknik ternama yang 90% isinya cowok jadi ya persaingannya ketat. Saya sendiri bukan termasuk cowok yang beruntung alias gak kebagian cewek sekampus bahkan ya itu tadi tidak punya pacar. Padahal saya udah dapat banyak “ilmu” dari teman-teman saya terutama dari Rashid, teman kosku yang sudah ambil tugas akhir. Dia kuliahnya beda jurusan tapi masih sekampus. Saya bahkan sudah diajari olehnya bagaimana cara bisa berhubungan seks dengan pacar kita tanpa memaksanya meski awalnya dia tidak mau. Ajaran itu tidak ajaib-ajaib amat karena modalnya cuma obat tidur atau obat perangsang tergantung situasinya. Trik yang berbahaya memang tapi kagak bisa juga dipraktekin juga ( karena kejombloanku itu ). Namun akhirnya berkat trik itu, aku memang bisa melepaskan kerperjakaanku tapi rupanya trik itu menjadi senjata makan tuan. Berkat trik dari Rashid itu aku berhasil menyetubuhi Rani, pacar Rashid sendiri, dan sampai kini Rashid tidak mengetahuinya. Itupun bukan aku yang melakukan trik tersebut tapi Kamil, anak kost satu lagi teman kita berdua, dan aku cuma kecipratan “getah” enaknya saja.

Ceritanya Rashid itu doyan gonta-ganti pacar dan sepertinya setiap pacarnya pasti pernah dia setubuhi. Di tahun terakhir kuliahnya dia punya pacar serius, namanya Rani. Dibilang serius karena kata Rashid dengan Rani inilah dia ingin menikah. Di mata Rashid, Rani adalah cewek yang sempurna. Kalau dari segi fisik, Rani memang seksi, cantik, putih dan montok. Payudaranya lumayan menantang dengan pinggul dan perut yang ramping. Rambut panjang dengan wajah yang menawan. Rani sering berkunjung ke kamar kost Rashid. Entah datang sendiri atau datang bersama Rashid. Mungkin Rashid meenjemputnya terlebih dahulu karena Rani kuliah di universitas yang berbeda. Rasanya setiap kali Rani datang berkunjung, mereka selalu “main” dalam kamar Rashid. Itu ditandai dari suara rintihan Rani yang sering terdengar ketika sedang disetubuhi oleh Rashid. Meski setiap kamar kost di rumah itu cukup besar tapi tetap saja ada suara yang terdengar ketika mereka sedang bersetubuh. Malah terkadang ada suara jeritan dari Rani ketika dia mencapai puncak kenikmatannya. Biasanya setelah itu kegaduhan mereka berakhir dan itu artinya mereka telah selesai atau telah tertidur. Tapi jika Rashid hasratnya sedang menggebu-gebu maka dia akan menyetubuhi Rani terus menerus seperti kuda liar sepanjang siang atau sepanjang malam tergantung waktu kedatangan Rani. Ini ditandai dengan suara rintihan Rani yang terjadi berulang-ulang dan terus menerus dari arah kamar Rashid. Tidak jarang Rani sampai bermalam di kamar Rashid meski tidak pernah sampai berhari-hari. Demikianlah, Rashid si raja sesat, begitu kami menyebutnya dan kegiatan birahinya dengan Rani. Kami dua anak kost yang lain hanya bisa maklum dan mencemburui “keberuntungan” Rashid. Oh ya di rumah itu hanya ada 3 kamar kost yang diisi oleh Rashid, Kamil dan aku. Kamil juga sudah punya pacar tapi pacarnya itu sangat alim sehingga menolak melakukan hal-hal yang “aneh-aneh”. Tapi Kamil juga sudah tidak perjaka. Dia melakukan seks pertama kali sejak SMA dan di tahun-tahun awal kuliah pun dia punya pacar di kota asalnya Jakarta dimana mereka selalu bercinta setiap kali bertemu. Hubungan mereka akhirnya kandas setelah pacarnya itu selingkuh dan punya cowok lain. Kamil juga berasal dari kampus yang sama dengan kami dan dia setahun belakangan masuk kuliahnya dari Rashid. Jadi mereka berdua adalah seniorku meski dua-duanya beda jurusan dari aku. Baik Rashid, Rani dan Kamil ketiganya berasal dari Jakarta.

Hari itu Rashid mengerjakan tugasnya di kampus sampai malam sedang aku dan Kamil asik mengobrol saja di depan kamar masing-masing. Pukul 8 malam, Rani datang dan menyapa kami. Kamil mengatakan bahwa Rashid masih di kampus dan kemungkinan akan pulang tengah malam. Mendengar itu Rani mengatakan akan menunggu di kamar Rashid saja. Mungkin Rashid belum memberitahunya sehingga Rani datang “terlalu cepat”. Jaman itu komunikasi belum selancar sekarang karena belum jamannya HP maupun pager. Rani pun masuk ke dalam kamar Rashid dan menunggu pacarnya itu pulang. Rani memang punya kunci cadangan Rashid sehingga leluasa keluar-masuk kamarnya. Dan itu sering dilakukannya apalagi saat-saat itu ketika Rashid sibuk mengerjakan proyek tugas akhirnya di kampus. Hal ini sebenarnya tidak dibolehkan oleh ibu kost kami tapi ibu kost kami tidak mengetahuinya. Ibu kost sebenarnya melarang kami membawa tamu perempuan tapi dia tidak pernah mengontrol kegiatan kami di kamar masing-masing. Ketiga kamar kost kami ada diatas dan memiliki pintu belakang yang tidak bisa dilihat dari arah rumah utama dimana keluarga ibu kost tinggal.

Sejam kemudian, pukul 9 malam, aku dan Kamil masuk kamar masing-masing dan melakukan kegiatannya sendiri-sendiri. Sekitar pukul 10 malam aku turun kebawah maksudnya ingin mengambil air panas untuk membuat susu. Ketika aku di dapur aku mendengar ibu dan bapak kost sedang ada tamu. Aku bisa mendengar percakapan mereka. Dari pembicaraan yang kudengar sepertinya tamu tersebut adalah bapak dan ibunya Rashid. Wah gimana ini, pikirku. Mereka pasti akan naik ke kamar Rashid dan kalau sampai memergoki Rani didalamnya, bisa gawat urusannya. Aku tidak jadi mengambil air panas dan segera keatas dan berpikir untuk memberitahu Kamil. Biar dia yang memberitahu Rani karena dia lebih senior dari aku dan dia yang lebih mengenal Rashid serta Rani. Aku mengetuk kamar Kamil dan begitu dia membuka pintu aku segera memberitahu situasinya. Dia berpikir sebentar. Kemudian dia bukannya keluar untuk memberitahu Rani, malah masuk kembali ke kamarnya. “Tunggu sebentar”, katanya. “Wah, gimana sih, kok malah masuk lagi”, kataku. “Sebentar Ri”, katanya lagi dari dalam kamarnya. Rasanya agak lama juga aku menunggu sampai akhirnya dia keluar sambil nyengir. “Ngapain bos?”, tanyaku. “Ah enggak ga apa-apa”, jawabnya. Kita ke kamar Rashid lalu Kamil pun mengetuknya. Tidak langsung dibuka sehingga Kamil harus mengetuknya lagi. Sementara itu di ujung bawah tangga sudah terdengar suara percakapan. Dari suaranya, aku segera tahu bahwa itu adalah suara bapak-ibunya Rashid dan bapak kost kami. Gawat, ini benar-benar gawat. Aku dan Kamil saling berpandang-pandangan dengan panik. “Ri, do something, lo kesana cegat mereka!”, kata Kamil. “Trus ngapain?”, tanyaku kebingungan. “Ngapain kek, ajak ngobrol kek, yang penting mereka jangan naik dulu. Udah kesono cepetan”, perintahnya. Maka akupun berlari turun berpura-pura mau mengambil air panas dan dibawah diujung tangga aku bertemu mereka. Aku memang berhasil menahan mereka beberapa saat. Aku beritahu bahwa Rashid masih di kampus mengerjakan tugas sehingga bapak kost terpaksa balik ke depan untuk mengambil kunci cadangan. Sambil menunggu bapak kost, aku bercerita bahwa Rashid sedang sibuk karena tugas akhir yang dikerjakannya. Setelah bapak kost kembali dengan kunci cadangan, aku tidak bisa menahan mereka lebih lama karena mereka memang ingin segera naik. Aku juga tidak ingin menimbulkan kecurigaan dengan menghalang-halangi mereka naik.

Di bawah segera setelah aku mengisi termos kecilku akupun naik kembali ke atas. Di atas aku lihat bapak kost baru saja membuka pintu kamar Rashid dan menyilahkan kedua orang tua Rashid untuk masuk. “Hufff….sukurlah”, pikirku, “situasinya sudah terselamatkan. Hampir saja”. “Eh tapi kemana mba Rani ya?”. Tidak mungkin dia keluar lewat pintu belakang karena aku tidak mendengar suara pintu belakang dibuka. Apalagi pintu belakang sudah digrendel. Setiap jam 9 malam, pintu belakang pasti di grendel sama orang rumah. Disamping itu dari arah ujung tangga bawah siapapun yang keluar masuk lewat pintu belakang pasti akan terlihat oleh orang tua Rashid dan bapak kost. Jadi kemana mba Rani ya?.

Pintu kamar Rashid telah ditutup dan aku mendengar suara orangtua Rashid yang entah mengomentari apa dalam kamar anak mereka. Aku juga tidak melihat Kamil. Apa mba Rani ngumpet di kamar Kamil? Yah pasti begitu, pikirku. Cuma itu kemungkinan yang paling baik dan paling masuk akal. Begitulah analisaku. Aku segera menemukan jawabannya karena Kamil keluar dari kamarnya menemuiku yang masih sibuk mengamati keadaan. Dia merangkulku dan membawaku agak menjauh. Dia berbicara padaku dengan suara pelan nyaris berbisik.

Cerita Sex Dewasa Anak Sekolah

Cerita+Sex+Dewasa+ini+terjadi+7+hari+yang+lalu+waktu+itu+adalah+hari+ulang+tahun+sekolah+tempat+gue+belajar+2%2C5+tahun+belakangan+ini.+hari+jadi+sekolah+merupakan+hari+yang+sangat+bahagia+bagi+kami+siswa+siswi+yang+sekolah+disana+kerana+kami+semua+ga+dapet+belajar+tentunya+dan+udah+dari+3+hari+sebelumnya+melakukan+berbagai+persiapan+untuk+acara+hari+itu%21+pada+hari+jadinya+sekolah+kami+mengadakan+berbagai+acara+yang+sangat+heboh+dan+ga+kalah+seru+pastinya+sob%21+mulai+dari+pentas+musik+aneka+band%2C+aneka+lomba2+seperti+lomba+antar+kelas+sampai+lomba+modern+dance.+Namun+lomba+modern+dance+ini+tidak+diadakan+antarkelas%2C+tetapi+antarangkatan+yang+membuat+acara+ini+seru+adalah+suporter+dari+masing2+kelas+dan+angkatan+yang+saling+adu+mulut+sampai+adu+jotos+untuk+team+yang+mereka+jagokan%21biasalah+anak+muda+seperti+kami+egonya+lagi+tinggi-tingginya%0D%0A%0D%0AOk+kembali+ke+acara+ulang+tahun+sekolah+gue+ini+dimulai+dari+pukul+9+pagi.+Namun+gue+datang+pukul+11+siang%21hehe..+maklum+lah+anak+bandel+yang+suka+nyari+sensasi+dan+sengaja+gue+datangnya+telat+hanya+untuk+nonton+band2+ibu+kota+dan+menyaksikan+lomba+modern+dance+saja.+Dan+akhirnya+saat+yang+dinanti+datang+juga.+Modern+dance+angkatan+kelas+3+yaitu+angkatan+gue+sendiri+yang+beranggotakan+5+orang.+Namun+yang+gue+kenal+dekat+hanya+melia+yang+memiliki+nama+lengkap+Putri+Amelia+Candra.+ohhh+ya+gw+kok+sudah+mengenalin+orang+lain+padahal+gue+aja+belom+kenalan%21he..nama+gw+ryo+sob+nama+panjangnya+ga+usah+deh+ya+jelek+soalnya+%3AP%0D%0A%0D%0AAcara+pun+dimulai+dari+penampilan+kelas+1+lalu+iikuti+kelas+2+dan+yang+menjadi+penutup+adalah+kelas+3.+Mereka+mulai+masuk+ke+tengah+lapangan.+Pakaian+yang+mereka+kenakan+cukup+seksi.+Walaupun+di+bagian+perutnya+tidak+terbuka.+Pakaian+yang+mereka+kenakan+cukup+ketat+pastinya%2C+menonjolkan+payudara+payudara+mereka+yang+baru+%C3%A2%E2%82%AC%CB%9Ctumbuh%C3%A2%E2%82%AC%E2%84%A2.+Cukup+membuat+mata+murid+murid+lelaki+melotot.+Dengan+diiringi+lagu-lagu+techno+mereka+semua+yang+muda+belia+seumuran+gue+meliak-liukan+badannya+dengan+seksi.+Seiring+lompatan+atau+gerakan+seksi+mereka+payudara+mereka+bergoyang-goyang+indah+dan+bergetar-getar%21indahnya+serasa+dunia+saat+itu%0D%0A%0D%0AMata+saya+hanya+tertuju+pada+melia.+Selain+karena+wajahnya+yang+cantik%2C+ia+juga+memiliki+payudara+yang+cukup+seksi+tentunya.+Rambutnya+yang+tergerai+panjang+menambah+seksi+tubuh+indahnya.+Walaupun+ada+pula+teman+1+tim+dancernya+yang+saya+pikir+cukup+bohai+juga.+Mulai+dari+payudara+yang+lebih+besar+dari+melia%2C+ia+juga+memiliki+paha+yang+gempal.+Namun+perhatian+gue+tetap+tertuju+pada+melia.+Wajar+aja+gue+merhatiin+terus%2C+menurut+gue+dia+cewek+paling+seksi+secara+fisik+maupun+non.Setelah+mereka+bermodern+dance+ria+%26amp%3B+membangkitkan+gairah+pada+laki-laki%2C+dengan+keringat+bercucuran+di+kening%2C+leher+%26amp%3B+bagian-bagian+lainnya%2C+mereka+segera+berganti+baju.+melia+segera+menuju+kelas+untuk+kembali+mengenakn+seragamnya.+Seiring+langkahnya+berjalan%2C+payudaranya+yang+baru+tumbuh+bergoyang-goyang.+Kemudian+setelah+ia+mengambil+pakaian+ganti+dari+tasnya%2C+ia+pun+menuju+ke+wc+untuk+berganti+baju.%0D%0A%0D%0ALalu+gue+ikutin+dia+dr+belakang.+Terlihat%2C+tali+branya+nyeplak+karena+keringat+yg+basah+ke+tubuhnya.+wowww+sedapnyo.+Setelah+masuk+itu%2C+ia+masuk+ke+kamar+mandi.+Tanpa+ia+sadari+bra+dan+celana+dalemnya+yg+berwarna+hitam+jatuh+di+depan+pintu+kamar+mandi.+Gue+pun+langsung+saja+mengambil+bra+an+cdnya+yang+jatuh+tersebut+dan+langsung+gue+pegang.+Gue+pun+masuk+ke+kamar+mandi+cowo+dengan+tujuan+mau+kencing+tanpa+maksud+untuk+menyembunyikan+ke+dua+barang+tersebut.+Di+dalam+pikiran+gue%2C+gue+akan+berikan+setelah+gue+kencing.%0D%0A%0D%0A%3C%21--more--%3E%0D%0A%0D%0ASetelah+gue+kencing%2C+gue+liat+amelia+mondar-mandir+di+sekitar+kamar+mandi.+Langsung+aja+gue+tegor%2CNyari+apa+melia%3F%0D%0AEh+lo+ryo%2C+ini+nih+gue+nyari+bh+sm+cd+gue%2C+lo+lyat+gak%3F%0D%0AOhhh%2C+ini+mksd+lo%3F%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D+Langsung+gue+tunjukin+bra+dan+cdnya.%0D%0AIya%2C+ni+dia+yg+gue+cari.+Ni+lo+nemu+dimana%3F%0D%0ANi+tdi+jatoh.+Lo+ga+tau%0D%0AOh+yawdh%2C+thanks+ya+ryo.%0D%0AIya+sm2+melia.%0D%0AYwdh+deh%2C+gue+mo+ganti+baju+dulu+yah.+Gerah+banget+ni%0D%0ANgapain+melia%3F%0D%0AGanti+baaajuuuknp%3F%3F+Mo+ikuuut%3F%3FTanya+amelia+nakal.%0D%0AHhhee.+Emg+boleh+meliaHmmm+dia+ngeliat+ke+sekitar.+Setelah+itu+dia+langsung+nyruh+masuk+gue+untuk+1+kamar+mandi+dengannya.%0D%0AYwdh+yuk+masuk.%0D%0A%C5%93melia%2C+gue+mo+kencing+dulu+yah.+Lo+jangan+ngintip.%C2%9D+Langsung+gue+buka+clana+gue+sambil+ngebelakangin+amelia.+Trus+kencing.+dan+Tiba-tiba+melia+berkata%0D%0AOh+my+god.+Gede+banget+ryo+barang+%28Kontol+gue%29+lo+Gue+pun+kaget.%0D%0A%0D%0A%C5%93melia%2C+dibilang+jangan+ngintip.+Ko+ngintip+sih%3F%0D%0AHhehe.+Sori+ryo%2C+abis+gak+sengaja+hehee+boong+ding%2C+gue+penasaran+aja+pengen+liat%0D%0AAh%2C+dsar+lo+melia.+Ywdh%2C+ganti+baju+tadi+katanya+mo+ganti+baju%3F%C2%9D%0D%0AYwdahGue+pun+memakai+clana+gue+lagi.%0D%0AAmelia+pun+sibuk+membuka+baju+dancenya.+Trus+celananya.+Trus+branya.+Lalu+cdnya.%0D%0AGue+pun+merhatiin+semuanya.%0D%0AEh+ryo%2C+jgn+ngeliatin+ke+sini+dong.+Sambil+ia+menutupi+toketnya+yg+sekel+dengan+tangan+kirinya.+Trus+memiawnya+juga+ditutupin+sama+cdnya+yang+baru+dibuka.%0D%0AHehehe.+gue+penasaran+juga+melia%0D%0APenasaran%3F%3F%0D%0A%C5%93Iya%0D%0A%C5%93Lo+juga+tadi+penasaran+sama+barang+gue+kan%3F%0D%0A%C5%93Iya+sih+sambil+ia+senyum-senyum.%0D%0A%C5%93melia%2C+gue+mo+remes2+toket+lo+dong.+Boleh+ga%3F%0D%0A%C5%93Ha%3F+Tai+lo+ryo.+Emang+lo+siapa+gue%21%0D%0ABentar+aja+melia%0D%0A%C5%93Tapi+gue+juga+pegang2+barang+lo+ya+ryo%3F+Biar+adil.%0D%0A%C5%93Oh+yawdah+gw+pun+ngebuka+resleting+gue.+Nyingkap+CD+gue.+Trus+ngeluarin+Kontol+gue.%0D%0AGue+dengan+semangat+ngeremes2+toket+amelia+yg+sekel.+Tapi+dia+agak+takut2+buat+megang+Kontol+gue.%0D%0AKnp+melia%3F+Pegang+dong%26nbsp%3B+gue+aja+udah+megang+toket+lo+nih.+Sekel+banget+sih+melia+toket+lo%3F%0D%0AIhh%2C+gue+baru+pertama+nih+megang+barang+cowo.+Hahaha.%0D%0ASstt.+Jgn+kenceng2+ktawanya%0D%0A%0D%0Adan+gue+mencoba+membawa+tangannya+buat+megang+Kontol+gue+secara+pelan2+dan+sedikit+paksaan+akhirnya%2C+Kontol+gue+pun+tersentuh+oleh+tangan+amelia.%0D%0A%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Oowwhhh%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+kocok2+dong+melia%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D+Pinta+gue.%0D%0A%0D%0ADia+pun+agak+malu2+pas+mau+ngocok+Kontol+gue.%0D%0AAkhirnya+pelan2+dia+kocok+Kontol+gue.+gue+pun+sambil+ngeremes2+toket+dia.%0D%0A%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Owwhhh%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+enak+melia%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+agak+kenceng+dong+megangnya%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Iya%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+ohh+gede+bgt+sih+ryo%3F%3F+Lo+dah+ngaceng+ya+nih%3F%3F%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Iya+udah+lah.+Secara+gue+ngeremes2+toket+lo+udah+nafsu+gini.+Pasti+dah+ngaceng.%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93melia%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+gue+isep+yah+toket+lo%3F%3F%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Ihh%2C+gila+lo+ah.%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Bentar%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Ywdah%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+nih%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D+ia+pun+menyodorkan+toketnya+ke+mulut+gue.+Tapi+ia+ngelepasin+kocokannya+dari+Kontol+gue.%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93melia%2C+sambil+kocokin+Kontol+gue+juga+dong.+Jangan+berenti%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Uwhh%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+iya+iya%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+cerewet+lo+ahh%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D+Dia+pun+ngocok+Kontol+gue+agak+cepet.%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Aahhhh%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+ohhhh%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+enak+meliaa%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D+suara+gue+mendesah.+Trus+gue+kenyot2+toketny.%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Ahhh%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+yg+cepet+lagi+melia%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+oohh%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+uuhhh%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+ssshhh%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D+sambil+gue+kulum+lehernya%2C+trus+ke+bibirnya.%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93melia%2C+sepongin+dong+sebentar%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Ha%3F%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Sepongiiin%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+masukin+Kontol+gue+ke+mulut+lo%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+trus+kocokin+pake+mulut+lo%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Aaahhh%21%21+Gak+ahh%21%21+Pake+tangan+aja+yah+ryo%3F+Nnti+kpn2+deh.%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D+Amelia+nolak.%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Bentar+meliaa%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+pengen+nihh%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D+gue+memohon.%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Ah+lo+ryo.+Ywdah%2C+tp+bentar+aja+ya%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93iya%2C+sampe+keluar%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Ahh%2C+tp+peju+lo+jgn+dikeluarin+dimulut+gue%21%21%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Iya%2C+gak%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+nnti+kalo+gue+dah+mau+muncrat+gue+cabut+Kontol+gue+dari+mulut+lo%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Yaudah%2C+maen+cepet+yaa.+Takut+dicurigain+nih+gue+ntr+sama+anak2+yang+laen.%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93iya%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D+jwab+gue.%0D%0A%0D%0AAmelia+pun+jongkok+di+depan+gue.+Mulutnya+pas+banget+udah+berhadepan+sama+Kontol+gue.%0D%0AGue+pun+menyodorkan+Kontol+gue+ke+mulutnya.+Amelia+pun+tanpa+ragu+lagi+membuka+mulutnya+lebar2.+gue+terus+dorong+semua+Kontol+gue+masuk+ke+mulutnya+amelia.+Setelah+itu+dia+rapetin+mulutnya+dan+mulai+menggerakan+mulutnya+maju+mundur+sambil+skali2+mainin+lidah+dan+bibirnya+buat+mijet2+Kontol+gue.%0D%0AKontol+gue+kerasa+agak2+anget.+Trus+juga+ada+rasa2+lembek2+enak+yg+berasal+dari+lidahnya.%0D%0AItu+semua+gue+imbangin+dengan+ikut+gerak2in+Kontol+gue+maju+mundur.%0D%0A%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Ooohh%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+meliaaa%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+enaaaaaakkk%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+mmmhhhhhh%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+ooohhh%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+sshhhh%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D+sambil+gue+belai2+rambutny+yg+ga+terlalu+panjang.%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Mmmhhhhh%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+mmmmhh%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+mhhhh%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D+amelia+pun+mendesah+smbil+terus+nyepongin+Kontol+gue.%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Ooohhhhhhhhh%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+teeruusss+meliaaaa%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+ooohhh%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+eeennnaaakkk%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+terus+melia%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Mmhh%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+mmhhhh%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Cepetin+lagii+meliaaa%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D+pint+ague.%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Mmmhhh%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+mhhhh%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+mmmhhhhhhmmhhhh%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D+amelia+pun+sedkit+agak+kewalahan+nyepongin+Kontol+gue.%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Aaahhhh%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+ooouhhhcchhh%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+enak+meliaaa%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+oowwwhhhwwwwwhhh%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+sshhhhhh%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D%0D%0A%0D%0AAmelia+pun+semakin+mempercepat+kocokan+mulutnya+di+mulut+gue.+Gue+pun+mengimbangin+dengan+memajumundurkan+Kontol+gue+di+mulutnya.%0D%0ASaking+terasa+cepatnya.+Akhirnya+gue+udah+ngerasain+kalo+peju+gue+mau+keluar.%0D%0A%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Aaohhh%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+meliaa%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+gue+mau+keluar+nihhhh%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D%0D%0A%0D%0ADengan+cepat+dia+ngelepasin+mulutnya+dari+Kontol+gue.+Trus+dia+berdiri+dari+yg+sebelumnya+pas+nyepongin+gue+dalam+posisi+jongkok.+Gue+pun+meraih+tangan+kanannya.+Trus+gue+tuntun+buat+megang+Kontol+gue+yang+udah+ngaceng+banget+krn+mau+keluar.%0D%0A%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Kocokin+yang+cepet+melia%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D%0D%0A%0D%0AAmelia+pun+mengocok+Kontol+gue+cepet.+Pas+dia+lagi+ngocokin+Kontol+gue%2C+gue+kissing+bibirnya+yang+imut2%2C+sambil+kadang2+gue+remes2+toketnya+yang+sekel+gak+terlalu+gede.%0D%0A%0D%0AAkhirnya+setelah+kira2+3+menit+dikocokin+pake+tangannya.%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Aaarrghhhh%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+cchhaaaaaa%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+gue+mauuu+keluarrrrr+nihh%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Uwwhh%2C+ywdah+keluarin+aja+ryo%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D+dia+pun+ngarahin+Kontol+gue+ke+wc+biar+peju+gue+nnti+langsung+ke+buang+ke+lubang+wc+tanpa+berceceran+di+lantai.%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Aaarghhh%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+oooooooooouhhhhhhhh%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+sssssssshhhhhhhhhhh%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+aaaaah%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+gue+keluar+meliaaa%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D+akhirnya+peju+gue+pun+keluar.+Peju+gue+muncrat+7x.+dari+mulai+banyak+sampe+keluar+setetes+setetes.%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Oouhwwww%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+gila+ryo%2C+banyak+banget+peju+lo%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+duuhh+kena+tangan+gue+lagi+nih%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D+amelia+pun+ngelepasin+tangannya+dari+Kontol+gue.+Trus+dia+ngebersihin+tangannya+yang+kena+peju+gue+sedikit+pake+aer+di+gayung.%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Uuffhh%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+iya+nih+melia%2C+udah+lama+sih+gue+gak+colai%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+tapi+akhirnya+sekarang+gue+malah+dicoliin+sama+lo%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+capek+nih+melia%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+melia+bersihin+dong+peju+gue+nih+dikit+lagi+pake+mulut+lo%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D+pinta+gue+kea+ca.%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Apa%3F%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D+amelia+kaget.%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Jilatin+dikit+nih+ujung+Kontol+gue%2C+kan+masih+ad+sisa2+pejunya%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Ih+males.+Gak+ah.+Jijik+gue.%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Yah%2C+tanggung+nih+melia%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+dikit+lagi%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Gak.+Nnti+aja+yah+kapan2+ryo%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D+amelia+memberi+harapan.%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Huh.+Dsar+lo+melia.+Tanggung+juga+nih.+Ywdah+deh.%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%ga+gue.+Gue+pun+memakai+celana+dalem+gue+lagi+kemudian+resleting+c93Nih+gue+bersihin+peju+lo+yang+di+sini+aja+nih.%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D+Kata+Amelia+sambil+nyiramin+aer+ke+dalem+wc+yang+sebelumnya+banyak+peju+gue.%0D%0A%0D%0ASetelah+nyiramin+peju+gue+yang+berceceran+di+wc%2C+amelia+pun+kembali+berganti+baju.+Begitu+juelana+panjang+gue.%0D%0AGue+perhatiin+amelia.+Ia+kleiatan+seksi+banget.+Satu+persatu+ia+kenakan+pakaiannya.+Mulai+dari+celana+dalemnya+yang+berwana+hitam.+Branya+yang+juga+berwarna+hitam.+Namun+ia+agak+kesulitan+saat+akan+mengaitkan+branya.+Lalu+ia+pun+meminta+tolong+gue.%0D%0A%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93ryo+tolong+pakein+dong.%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D+Ia+pun+membelakangi+gue+meminta+mengaitkan+pengait+branya.%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Tapi+ada+syaratnya+yaa%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D+ucap+gue+ngeledek.%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Syarat+apaan%3F%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Tebak+dong%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Hmmm+apa+ya.+Ga+tau+ah%21+Udah+cepetan+pakein%21%21%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D+ia+pun+agak+sedikit+ngotot.%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Itu+tuh.%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D+Gue+pun+menunjuk+ke+arah+memiawnya.%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Ohh+ini%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+lo+mau+ngewe+sama+gue%3F%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D+amelia+pun+bertanya+dengan+nada+agak+sedikit+kaget.%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Iaa%2C+gue+pengen+ngewe+sm+lo+melia%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+blh+ga%3F%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Anjjrriitt+lo+ryo%2C+apa+masih+kurang+yg+skrg%3F%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Kurang+laaaah%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+gue+mau+nyicipin+tubuh+lo+pake+Kontol+gue%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Aaaaaaaahhh%21%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Sssstt%2C+jgn+kenceng2+melia%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+Ayoo+dong+meliaaaa%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+kpn2+yaaahh%3F%3F+Ga+sekarang+kok%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D+ucap+gue+memohon+lagi.%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Gue+masih+virgin+laaahh+ryoo.%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Ahh+yakinnn+lo%3F%3F%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93IYA%21%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Kalo+dari+toket+lo+yg+gue+pegang+tadi+sih+kayanya+lo+udah+ga+virgin+deh%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Hah%3F+Tau+dari+mana+lo%3F%3F%3F%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Ya+tau+laaahh%2C+kalo+toket+cewe+yang+udah+ga+virgin+tuh+udah+agak+kendor+sedikit%2C+ga+terlalu+sekel+banget%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Hahhha+gila+ya+lo%2C+kayanya+udah+ahli+banget+nih+soal+beginian%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D.+Sambil+dia+sibuk+merapikan+bajunya.%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Iya+dong%2C+makanya+kapan2+mau+nyoba+ngewe+sama+gue+ga%3F%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Hmmm+gimana+yaaaaa%2C+yaa+liat+nanti+aja+deehhh%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D.+Sambil+berkaca+di+cermin+kecil+sambil+merapikan+rambut+dan+poninya.%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Yawdahhh+nnti+kpn2+kita+coba+yaa%3F%3F%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D+Ucap+gue+memastikan.%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Iya+ahh%2C+ywdah%2C+gue+mau+balik+ke+anak2+dulu+nih.+Ntr+gue+dicurigain+lagi+ganti+baju+doang+kok+lama+banget.%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D+Dia+pun+membuka+pintu+dan+keluar+dari+kamar+mandi.%0D%0A%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Sipp%2C+ati2+lo.+Thankss+meliaa+atas+handjob+dan+blowjob+lo%C3%A2%E2%82%AC%C2%A6+Hehhhe%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D%C3%A2%E2%82%AC%C5%93Haahh%2C+bakalan+enak+nih+kalo+seandainya+nanti+gue+ML+sama+dia%C3%A2%E2%82%AC%C2%9D+Pikir+gue.%0D%0A%0D%0Adan+setelah+berapa+menit+gue+keluar+dari+toilet+tersebut+perasaan+menyesal+pun+datang+menghampiri%21+biasalah+penyesalan+selalu+datangnya+belakangan+dan+ga+pernah+duluan%21+menyesal+kenapa+ryo%3Fhe...menyesal+kenapa+ya+ga+gue+paksa+melia+untuk+langsung+aja+ngajakin+ngentot%21hahahaha...+sambil+ngebayangin+seandainya+pas+didalam+toilet+cewek+tersebut+gw+ngentot+sama+melia%2C+tapi+gw+punya+obsesi+untuk+ngedapetin+perawan+si+melia+bagaimapun+caranya+gw+harus+yang+pertama+meniduri+dia+kalau+masih+perawan%21+OK+deh+sob+segitu+dulu+cerita+dewasa+sex+dari+gw+nanti+bakalan+ada+Cerita+Sex+Dewasa+Anak+Sekolah+Part+2%21+tunggu+aja+ya+sob

Elly Terjebak Hadiah

Namaku Elly. Usiaku kini 23 tahun. Aku sudah menikah dengan Albert yang kini berusia 25 tahun, dan kini aku adalah seorang ibu muda, dengan seorang anak yang baru berusia 6 bulan yang kami beri nama Michael. Sejak pacaran dan menikah sampai sekarang ini, suamiku sering berpergian ke luar negeri untuk urusan pekerjaan. Aku sendiri adalah wanita yang mendapat karunia wajah yang cantik, itu menurut teman temanku. Aku memiliki rambut yang lurus dan panjang sampai sebahu. Tubuhku sudah kembali ramping dan indah seperti pujian suamiku, meskipun aku baru melahirkan setengah tahun yang lalu. Mungkin hal itu karena aku rajin mengikuti senam aerobik, dan memang aku menjaga pola makan supaya badanku tak semakin melar, dan aku sedikit banyak bangga karenanya.

Aku sendiri tidak bekerja di luar, karena suamiku memiliki penghasilan yang lebih dari cukup. Dan memang suamiku ingin aku menjadi ibu rumah tangga yang baik saja, dengan tinggal di rumah untuk merawat anak kami dengan baik. Kehidupan seks kami juga luar biasa. Suamiku adalah lelaki perkasa di tempat tidur, dan aku sungguh menikmati kehidupanku ini. Kini kalau suamiku tak ada di rumah, aku hanya tinggal dengan anakku, juga pembantu kami yang kupanggil bi Iyem, satpam kami yang bernama Adrian, tukang kebun kami yang bernama pak Jono, dan juga sopir kami yang bernama Sugeng. Di usiaku yang sekarang ini, nafsu seksku tentu sedang tinggi tingginya. Ditinggal oleh suamiku bekerja seperti ini, kadang aku amat merindukan bermain cinta dengannya. Demikian sekilas tentang keadaanku dan keluargaku.

Hari itu hari Sabtu. Siang hari itu, aku menerima telepon dan aku terkejut dengan berita yang aneh. Aku mendapatkan hadiah sebuah mobil lewat undian sebuah produk. Dan seingatku, aku tak pernah mengikuti prosedur undian itu.

Dengan santai aku berkata, "Pak, terserah bapak mau bicara apa, tapi saya tak akan pernah mentransfer uang apapun untuk pajak atau yang lain".

Dan orang itu berkata panjang lebar, "Ibu Elly, kami memaklumi kalau ibu berhati hati, memang kami tak menyuruh ibu membayar apapun, karena pajak hadiah ditanggung oleh kami. Kami akan mengantarkan hadiah itu langsung ke rumah ibu sekitar satu jam lagi. Gratis bu, tak dipungut biaya apapun. Ibu boleh mencobanya, kalau ternyata mobilnya bermasalah kami langsung mengganti dengan yang baru. Tapi itu tidak akan terjadi bu, karena kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap mobil ini".

Mendengar hal ini, aku hanya bisa mengangkat bahu dan berkata, "Ya terserah bapak. Maaf, dengan bapak siapa saya bicara?".

Dan orang itu menjawab, "Dengan bapak Anto. Ibu bisa menghubungi kantor kami di nomer *** ****. Aku mengiyakan saja dan kemudian memutus pembicaraan. Dalam hati aku merasa aneh, tapi ya kalau gratis, apa salahnya"

Kulihat sekarang ini adalah jam 1 siang. Aku baru selesai makan siang, maka aku menyusui dan menidurkan anakku, supaya nanti ketika aku pergi aku tak begitu kuatir. Dan memang satu jam kemudian aku mendengar bel rumahku berbunyi, dan ketika aku keluar, aku melihat sebuah mobil Kijang Innova keluaran terbaru, dengan cat yang mulus mengkilap. Di belakangnya berhenti sebuah mobil Kijang pickup. Mungkin untuk mereka yang mengantar mobilku ini pulang nanti. Aku agak terkejut juga, berarti mungkin ini benar. Seseorang turun dari mobil pickup itu, sementara orang yang sudah berdiri di depan pintu rumah menyapaku.

Cheerleader

Tyrell, "I have always had a fantasy, and I think you could fulfill it for me..." she said. He turned and looked at her slightly concerned. "I want to get fucked hard by a group of guys, not just one."
"I can arrange that for you hun, I"d love to see you get banged by a group of men at one time." So, Tyrell called her the next day and told her to head over around 7 p.m. and wear a mini with nothing underneath. 

She agreed and got wet just thinking about it. When she arrived at 7 Tyrell answered the door in nothing but a pair of boxers. She felt so nervous and excited! She stepped into the living room and to her surprise there were 8 guys there from the football team....SHE WAS GOING TO GET GANGBANGED! 

She started to drip. They all smiled with pleasure. Tyrell got her to kneal down and start to give his cock a good sucking as another member took off her halter. The guys starting teasing her tits with all their worth. Tyrell then told her to suck Chris, another guy there and she took him into her mouth, he was much bigger than Tyrell about 9 inches she took it all the way in and deep throated him, within two minutes he came in her throat hard. 

She swallowed every bit and moved on to the next who was a bit smaller but had large balls, she licked them furiously as she did another guy, Sampson took her skirt and pulled it up and started to finger her hot wet pussy fast and hard she came with the guy she was sucking off. She continued for a bit giving head to them and then Sampson rolled her over and started to lick her pussy fast and good, she had multiples over and over again. 

He leaned up, he face was covered with her juices. Chris started to lick her asshole and tease her clit until she came again. Then he slid his long hard cock into her moist pussy and fucked her for a good 10 minutes while everyone else teased her and played with her. 

Sampson then took his turn ramming her hard and fast, then Tyrell took it nice and slow with her while she calmed down some then another guy stuck his cock into her little tight asshole making her scream. She couldn"t take it!!! 

Then another one shoved his cock into her mouth. She got off again and again finally all three guys came inside her holes and the rest of the guys shot off all over her tits and ass. 

She laid on the floor in ectasy. Tyrell came over and said, "You have fun, baby?" HELL YEAH same time next weekend? she smiled.....

Pemerkosaan terhadap primadona sekolah

Hari telah senja awan mendung pun mulai menyelimuti kota metropolitan ini membuat suasana semakin gelap, di saat itu di sebuah SMU Negeri terkenal di kota itu nampak gadis-gadis membubarkan diri dari sebuah ruang aula olahraga. Mereka mengakhiri latihan rutin paduan suaranya.


Tawa dan canda khas gadis-gadis SMU mengiringi mereka bubar, satu demi satu mereka keluar dari halaman sekolah yang telah gelap itu. Sementara itu suara gunturpun terdengar pertanda hujan akan segera turun. Ada yang dijemput oleh orangtuanya, adapula yang membawa mobil pribadi, dan ada juga yang menggunakan angkutan umum.


Aku sangatlah hafal dengan aktifitas anak-anak SMU ini, karena memang sudah hampir sebulan ini aku bekerja sebagai tukang cat disekolah ini. Usiaku memang sudah tidak muda lagi, saat ini aku berusia 48 tahun. Aku adalah seorang duda, istriku sudah lama minggat meninggalkanku setelah mengetahui aku tengah melakukan hubungan intim dengan keponakannya. Reputasiku sebenarnya lebih banyak didunia hitam, dulu aku dikenal sebagai seorang germo yang aku sambi dengan berdagang ganja. Namun beberapa bulan yang lalu semua para wanita yang aku jajakan terkena razia dan kemudian bisnis ganjaku hancur setelah kurir yang biasa membawa ganja ditembak mati oleh aparat.

Di sekolah ini aku tidaklah sendirian aku masuk bekerja dengan sahabatku yang bernama Charles yang seorang residivis kambuhan. Usianya tidak begitu jauh denganku yaitu 46 th, perawakannya tinggi besar rambutnya panjang dan kumal. Kami berdua sengaja hidup berpindah-pindah tempat. Kami bukanlah pekerja tetap di sekolah ini, kami hanya mendapat order untuk mengerjakan pengecatan kusen-kusen pintu-pintu kelas di sekolah ini.

Kami tidak dibayar mahal namun kami memiliki kebebasan untuk tinggal dilingkungan sekolah ini. Maklumlah kami adalah perantau yang hidup nomaden. Di antara gadis-gadis tadi, ada salah seorang yang paling menonjol. Aku sangatlah hafal dengannya. Karena memang dia cantik, lincah dan aktif dalam kegiatan sekolah, sehingga akupun sering melihat dia mondar-mandir di sekolahan ini.

Adinda Wulandari namanya. Postur tubuhnya mungil, wajahnya cantik dan imut-imut, kulitnya putih bersih serta wangi selalu, rambutnya ikal panjang sebahu dan selalu diikat model ekor kuda. Penampilannyapun modis sekali, seragam sekolah yang dikenakannya selalu berukuran ketat, rok seragam abu-abunya berpotongan sejengkal di atas lutut sehingga pahanya yang putih mulus itu terlihat, ukuran roknyapun ketat sekali membuat pantatnya yang sekal itu terlihat menonjol, sampai-sampai garis celana dalamnya pun terlihat jelas melintang menghiasi lekuk pantatnya, tak lupa kaos kaki putih selalu menutupi betisnya yang putih mulus itu.

Tidak bisa kupungkiri lagi aku tengah jatuh cinta kepadanya. Namun perasaan cintaku kepada Adinda lebih didominasi oleh nafsu sex semata. Gairahku memuncak apabila aku memandanginya atau berpapasan dengannya disaat aku tengah bekerja di sekolah ini. Ingin aku segera meyetubuhinya. Banyak sudah pelacur-pelacur kunikmati akan tetapi belum pernah aku menikmati gadis perawan muda yang cantik dan sexy seperti Adinda ini. Aku ingin mendapatkan kepuasan itu bersama dengan Adinda.

Informasi demi informasi kukumpulkan dari orang-orang disekolah itu, dari penjaga sekolah, dari tukang parkir, dari karyawan sekoah. Dari merekalah aku mengetahui nama gadis itu. Dan dari orang-orang itupun aku tahu bahwa Adinda adalah seorang siswi yang duduk di kelas 2, umurnya baru 16 tahun. Beberapa saat yang lalu dia merayakan hari ulang tahunnya yang ke-16 di kantin sekolah ini bersama teman-temannya sekelas. Diapun termasuk siswi yang berprestasi, aktif dalam kegiatan paduan suara dan paskibra di sekolah ini. Dan yang informasi terakhir yang kudapat bahwa dia ternyata adalah salah seorang finalis foto model yang diselenggarakan oleh sebuah majalah khusus untuk remaja putri terkenal di Negeri ini dan bulan depan dia akan mengikuti seleksi tahap akhir.

Kini disaat sekolah telah sepi salah satu dari gadis-gadis anggota paduan suara tadi itu tengah merintih-rintih dihadapanku. Dia adalah gadis yang terakhir kalinya masih tersisa di dalam sekolah ini, yang sedang asyik bercanda ria dengan temannya melalui HP-nya, semetara yang lainnya telah meninggalkan halaman sekolah. Beberapa menit yang lalu melalui sebuah pergulatan yang tidak seimbang aku telah berhasil meringkusnya dengan mudah, kedua tangannya kuikat dengan kencang kebelakang tubuhnya, dan mulutnya kusumpal dengan kain gombal. Setelah itu kuseret tubuhnya ke bangsal olahraga yang berada di bagian belakang bangunan sekolah ini.

Tidak salah salah lagi gadis itu adalah Adinda, gadis cantik sang primadona sekolah ini yang telah lama kuincar. Aku sangat hafal dengan kebiasaannya yaitu menunggu jemputan supir orang tuanya di kala selesai latihan sore dan sang supir selalu terlambat datang setengah jam dari jam bubaran latihan. Sehingga dia paling akhir meninggalkan halaman sekolah. Kini dia meringkuk dihadapanku, dengan tangisannya yang teredam oleh kain gombal yang kusumpal di mulutnya.

Sepertinya dia memohon-mohon sesuatu padaku tetapi apa peduliku, air matanya nampak mengalir deras membasahi wajahnya yang cantik itu. Sesekali nampak dia meronta-ronta mencoba melepaskan ikatan tali tambang yang mengikat erat di kedua tangannya, namun sia-sia saja, aku telah mengikat erat dengan berbagai simpul.

Posisinya kini bersujud di hadapanku, tangisannya kian lama kian memilukan, aku menyadari sepenuhnya bahwa dia kini tengah berada dalam rasa keputusasaan dan ketakutan yang teramat sangat di dalam dirinya. Kunyalakan sebatang rokok dan kunikmati isapan demi isapan rokok sambil kutatap tajam dan kupandangi tubuh gadis cantik itu, indah nian tubuhnya, kulitnya putih bersih, pantatnya sekal berisi.

Kunikmati rintihan dan tangis gadis cantik yang tengah dilanda ketakutan itu, bagai seseorang yang tengah menikmati alunan musik di dalam ruangan sepi. Suara tangisnya yang teredam itu memecahkan kesunyian bangsal olahraga di sekolah yang tua ini. Sesekali dia meronta-ronta mencoba melepaskan tali ikatan yang mengikat kedua tangannya itu.

Lama kelamaan kulihat badannya mulai melemah, isak tangisnya tidak lagi sekeras tadi dan sekarang dia sudah tidak lagi meronta-ronta mungkin tenaganya telah habis setelah sekian lamanya menagis meraung-raung dengan mulutnya yang telah tersumbat. Sepertinya di dalam hatinya dia menyesali, kenapa Heru supirnya selalu terlambat menjemputnya, kenapa tadi tidak menumpang Desy sahabat karibnya yang tadi mengajaknya pulang bareng, kenapa tadi tidak langsung keluar dari lingkungan sekolah di saat latihan usai, kenapa malah asyik melalui HP bercanda ria dengan Fifi sahabatnya. Yah, semua terlambat untuk disesali pikirnya, dan saat ini sesuatu yang mengerikan akan terjadi pada dirinya.

Hukuman untuk Guru Muda dan Cantik

Perkenalkan namaku Tommy, aku sekarang sedang sekolah ternama di Ibukota negara ini. Orang tuaku adalah orang terkaya di negeri ini. Bahkan sekolah tempat aku belajar dimiliki oleh orang tuaku, yang kemudian diberikan pada aku. Sehingga aku adalah pemilik sekolah ini.


Sekolah ini mempunyai banyak sekali murid-murid, terutama dari orang-orang kaya. Orang tua mereka sangat senang mengingingkan anak mereka untuk sekolah di sini. Mereka ingin agar anak mereka kenal dengan aku, dengan harapan posisi mereka atau usaha mereka dapat terus berkembang, dengan bantuan aku.


Banyak sekali teman-teman aku, yang sangat baik dengan aku, mereka ingin agar jabatan orang tua mereka dapat naik pangkat, atau usaha orang tua mereka dapat berkembang terus. Banyak sekali siswi-siswi yang sengaja yang mendekatiku agar keluarga mereka dapat ditingkatkan perekonomiannya. Banyak siswi yang sengaja mengajakku tidur, tentu saja aku hanya memilih yang cantik-cantik saja. Dan setiap kali mereka tidur dengan aku, keesokkan harinya orang tuanya naik jabatan.


Tahun Ajaran Baru


Hari ini adalah adalah hari pertama sekolah, kini aku sudah kelas 3 IPA. Banyak sekali siswi-siswi baru, yang baru masuk kelas 1. Aku mengincar mereka siapa tahu ada yang cantik dan seksi.


Aku melihat ada siswi cantik yang bernama Heni, langsung saja aku coba mendekatinya.

"Heni.. dipanggil oleh Tommy", temanku Ken berkata pada Heni.

"Oh Tommy pemilik sekolah ini yah", Heni menjawab dengan senang.

Tentu saja ia senang karena itulah tujuan dia sekolah disini.


Pada jam istirahat, aku memanggil Heni ke sebuah ruangan kosong. Disana aku merayu Heni, dan mencoba berkenalan dengan dia. Dan akhirnya aku mencoba mencium dia.


"Tommy..", balas Heni sambil menciumku juga.


Aku mencoba memasukkan tanganku kedalam baju dia. Astaga susunya kenyal sekali, rasanya tanganku seperti memegang karet saja, kenyal sekali. Aku meremas - remas susunya.


"Ahh..", desah Heni.


Tiba-tiba pintu terbuka, aku menengok dan melihat guru baru.

"Hei apa yang kalian lakukan, cepat kembali ke kelas", teriak guru tersebut.

Astaga baru kali ini ada yang memarahi aku, guru tersebut tidak mengetahui posisiku di sekolah ini, bahwa aku sebagai raja di sekolah ini. Dengan rasa dongkol aku kembali ke kelas.


Aku memberitahu Ken temanku agar menghukum guru tersebut. Kemudian Ken menghubungi Kepala Sekolah agar mereka bertemu. Kemudian Kepala Sekolah, Ken dan guru tersebut yang bernama Cindy bertemu. Kepala Sekolah menyampaikan bahwa tidak ada yang boleh mengganggu Tommy di sekolah, dan guru tersebut harus dihukum. Jika tidak mau dihukum, maka keluarga Cindy akan dihancurkan perekonomiannya, mereka akan menjadi gelandangan. Cindy yang baru berumur 18 tahun dan sedang kuliah Kedokteran dan menjadi guru honorer di sekolah ini dengan terpaksa menyetujuinya.


Hukuman Hari Pertama


Hari ini adalah hukuman untuk guru cantik bernama Cindy. Pada jam pertama ini, aku belajar biologi diajar oleh Cindy. Ketika ia masuk, Ken memberitahu bahwa ia harus mengajar tanpa pakaian. Tadinya ia tidak mau dan ingin keluar dari sekolah ini, tapi karena diancam keluarganya akan menjadi gelandangan ini mau menuruti. Dengan berurai air mata, ia melepas blazer dan roknya. Terlihat bahwa tubuhnya dengan tinggi 166 cm dan berat 47 kg, mempunyai kulit yang putih sekali.


"Bu Cindy, lepas BH dan Celana dalamnya", teriak Ken.


Dengan ragu-ragu ia melepas BH yang berukuran 34B dan celananya, terlihat ia memiliki susu yang tidak terlalu besar tetapi putih sekali dan rambut kemaluan yang hitam tapi tidak terlalu lebat.


Dengan malu-malu ia mengajar kami selama 2 jam pelajaran dengan bugil. Tentu saja perhatian anak-anak cowok tidak pada pelajarannya, tetapi mengaggumi tubuh bugilnya. Cindy mengajar dengan kacau balau, sambil menerangkan ia mencoba menutupi tubuhnya, tentu saja tidak bisa, karena ia harus mencatat di papan tulis dan harus menerangkan. Beberapa anak laki-laki mencubit tubuhnya, ketika melewati mereka. Cindy hanya bisa menerangkan sambil terisak-isak.


Rasanya dua jam pelajaran berlangsung cepat sekali, berikutnya pelajaran matematika yang membosankan oleh Pak Ginanjar. Aku membisikan Ken, hukuman selanjutnya.


"Bu Cindy, dua jam pelajaran ini, harus mengulum punya Tommy", kata Tommy kepada Cindy.

Pemerkosaan di Kost Putri

           Sudah lama aku dan beberapa temanku mengincar sebuah kost putri yang masih baru didaerahku. Daerah dekat kampungku terdapat perumahan yang masih tergolong baru dan tempatnya cukup terpencil ditengah sawah yang kebetulan belum banyak berpenghuni. Hanya ada 5 rumah yang baru dibangun, dan yang ditempati baru satu dan itupun ditempati oleh 4 orang cewek yang kebetulan kost disitu. Kami sering memperhatikan mereka pada saat mereka sering lewat membeli barang kebutuhan dikampungku. Mereka semua cantik cantik dan putih. Belakangan kami mulai mengenal nama nama mereka. Mereka semua berasal dari luar daerah yang baru masuk kuliah semester pertama.


Suatu malam pada saat aku ,Joni,Bram,Agung sedang minum minuman keras salah seorang cewek penghuni kost yang bernama Tia baru saja melewati kami memakai kaos ketat dan celana pendek. Timbul pikiran jahat dibenakku dan kucetuskan pada teman-temanku.

"Wah Jon....cakep dan sexi juga ya penghuni kost itu..?" pancingku.

"iya tuh..sexi banget....wah sayang karena orang kayak kita kan bisanya cuman

ngeliat aja..."

Bram pun menimpali " Bener cewek gitu ga bakalan mau sama orang kayak kita kita Jon.."

Lalu aku kemabali memancing mereka.."Klo emang ga mau kenapa gak kita perkosa aja sekalian rame-rame..kan bukannya dia juga ga bakalan jadi milik kita....?"

"Gila loh ....entar dipenjara gimana..?" sahut Agung.

"Ga bakalan ..... asal tahu caranya bro..." Sahutku

"Maksud loe gimana jack..?" Tanya Bram.


Aku mengeluarkan sebuah handycam dari tasku dan beberapa tutup kepala yang memang sudah lama aku siapkan


"Ini nih jurus ampuh memperkosa tanpa takut dilaporkan kepolisi..mau tahu caranya..?" Aku berkata kepada Agung "Kamu bisa gunakan ini kan..Gung.?" Agung tersenyum simpul dan mengangguk. "Jadi kita gunakan kamera ini saat kita memperkosa mereka dan kita gunakan sebagai ancaman klo mereka berani melapor..!!!!" Dan aksi itupun tak lama akan Dimulai......


Waktu menunjukkan pukul 22.30, perlahan kami satu persatu memanjat dinding belakang kost putri yang tidak terlalu tinggi itu. Pelan pelan kubuka pintu dapur yang tidak terkunci dan menuju kedalam pelan pelan diikuti oleh teman temanku. Aku melihat hanya ada 2 motor yang terparkir berarti hanya ada dua penghuni kost saat ini.

Darahku terkesiap ketika melihat salah satu kamar tidak terkunci dengan pintu sedikit terbuka, aku melihat tia sedang tidur dengan paha mulus putihnya yang terbuka. Aku segera membagi 2 kelompok masing masing dua orang. Aku dan Agung memasuki kamar Tia dan kelompok kedua Bram dengan Joni mengetuk kamar Heni.


Bram mengetuk kamar Heni perlahan..rupanya Tia terbangun terlebih dahulu karena kamar mereka bersebelahan. namun aku dan Agung sudah bersiap dan segera menempelkan golok dileher Tia. "Diem lo jangan bertingkah..!!!!!!" Tia terkejut dan masih terdiam. "Coba panggil temen kamu yang masih tidur dari sini..!!" wajah Tia pucat dan dengan gemetar memanggil temannya, "Hen...bangun Heniii...tolongin gue Heenn..." panggil Tia dengan suara gemetar. Sementara Bram masih mengetuk kamar Heni.

Anak Gelandangan

Nama saya Tiyo, umur 34 tahun dan saya bertempat tinggal dekat kampus sebuah PTS di Jogja. Saya mengirim cerita ini untuk membagi pengalaman saya sehingga bisa menjadi referensi dalam mengarungi kehidupan para pembaca. Cerita ini sungguh nyata, akan tetapi nama-nama yang terlibat disini saya samarkan.


*****


Aku adalah seorang karyawan di sebuah Perusahaan yang bergerak di bidang beverage. Posisiku sudah lumayan tinggi, yaitu sebagai General Manager sehingga aku mendapatkan fasilitas perumahan dan sebuah mobil sedan. Aku masih lajang sehingga sehabis pulang kerja hobiku jalan-jalan cari pengalaman dan refresing.


Cerita ini berawal saat aku pulang kerja sekitar jam 11 malam, mobilku menabrak seorang anak yang digandeng ibunya sedang menyeberang jalan. Untung saja aku cepat menginjak rem sehingga anak itu lukanya tidak parah hanya sedikit saja dibagian pahanya. Ketika aku tawarkan untuk ke rumah sakit, Ibu itu menolak dan katanya lukanya tidak parah.

"Ya udah bu, sekarang aku antar Ibu pulang, dimana rumah Ibu?"
"Nggak usah den, si Mbok nggak usah diantar".
"Kenapa Mbok, inikan sudah malam, nggak apa-apa Mbok aku antar ya?"
Si mbok ini tidak menjawab pertanyaanku dan hanya menunduk lesu dan ketika dia mau menjawab, dari arah ujung trotoar mencul anak kecil sambil membawa bekicot.
"Ini Mbok bekicotnya, biar luka Mbak Tika cepat sembuh".
Ibu itu menerima bekicot dari gadis itu, memecahnya dibagian ujung dan mengoleskannya diluka gadis yang ternyata namanya Tika. Tapi, Setelah selesai mengoleskan, simbok itu mengandeng Tika dan adiknya mau pergi. Sebelum melangkah jauh, aku hadang dan berusaha untuk mengantarnya pulang.

"Simbok mau pulang.., aku antar ya Mbok, kasihan Tika jalannya pincang".
"Ngaak usah den, simbok..".
"Kenapa Mbok, nggak sungkan-sungkan, ini kan sudah malam, kasihan Tika Mbok..".
"Simbok ini nggak punya rumah den, sombok cuma gelandangan".
Aku sempat benggong mendengar jawaban simbok ini, akhirnya aku putuskan untuk mengajaknya ke rumahku walaupun hanya untuk malam ini saja. Terus terang aku kasihan kepada mereka.
"Ya sudah Mbok, kamu dan kedua anakmu itu malam ini boleh tidur dirumahku"
"Tapi ndoroo..".
"Sudahlah Mbok, ini juga kan untuk menebus kesalahanku karena menabrak Tika".

Dari informasi yang aku dapatkan didalam mobil selama perjalanan pulangp, simbok ini ternyata ditinggak suaminya saat mengandung adiknya Tika, yang akhirnya aku ketahui namanya Intan. Simbok ini yang ternyata namanya Inem, usianya sekitar 42 tahun, dan anaknya si Tika umurnya 14 tahun sedangkan Intan baru 11 tahun. Tika sempat lulus SD, sedangkan Intan hanya sempat menikmati bangku SD kelas 4.

Setelah sampai dirumah, Mbok Inem dan kedua anaknya langsung aku suruh mandi dan makan malam. Ternyata simbok, Tika dan Intan tidak membawa baju ganti sehingga setelah mandi baju yang dipakainya ya tetap yang tadi. Padahal baju yang dipakai ketigany sudah tidak layak untuk dipakai lagi. Simbok memakai daster yang lusuh dan sobek disana-sini sedangkan Tika dan Intan sama saja lusuh dan penuh jahitan disana sini. Besok yang kebetulan hari minggu, aku memang mempunyai rencana membelikan baju untuk mereka bertiga. Aku memang tipe orang yang nggak bisa melihat ada orang lain menderita. Kata temen-temen sih, aku termasuk orang yang memiliki jiwa sosial yang tinggi.

"Tika dan juga kamu Intan makan yang banyak ya.. biar cepet gede..".
"Inggih Ndoro.., boleh nggak kalau Intan habiskan semuanya, karena Intan sudah 2 hari nggak makan".
"Boleh nduuk.., Intan dan Tika boleh makan sepuasnya disini".

*****

Mulai dari sinilah awal dari petualangan seksku. Setelah acara makan malam selesai, ketiganya aku suruh tidur di kamar belakang. Sekitar jam 1 malam setelah aku selesai nonton acara TV yang membosankan, aku menuju kekamar belakang untuk meneggok keadaan mereka. Ketika aku masuk kekamar mereka, jantungku langsung berdeguk cepat dan keras saat aku melihat daster Mbok Inem yang tersingkap sampai ke pinggang. Ternyata dibalik daster itu, Mbok inemku ini memiliki paha yang betul-betul mulus dan dibalik CD nya yang lusuh dan sobek dibagian depannya terlihat dengan jelas jembutnya yang tebal dan hitam. Pikiranku langsung melayang dan kontolku yang masih perjaka ini langsung berontak.

Misteri Akhir Pekan Mila

Hampir lama kami tidak bercengkrama mesra. Paling-paling pulang kantor kami janjian di mal atau di suatu restaurant untuk makan. Atau kalau Papi (suamiku) nggak ada, dia datang mampir menjemputku. Kami tinggal nyaris satu kompleks di daerah Purwomartani Sleman, di kompleks yang memiliki pengamanan yang cukup baik.

12 Maret 2004

Walau Papi pergi untuk 4 s/d 7 hari, tidak tiap hari aku dijemputnya di rumah, kadang dia berangkat duluan pagi-pagi atau paling banter kami konvoy. Dan dia paling suka mengemudi di belakang mobil Papi. Katanya,"Secara psikologis lebih enak mengejarmu dari belakang jadi ada motivasi nih.."

Kemarin siang dia bilang kalau istrinya telpon, tidak bisa pulang, sehingga dia diminta datang ke Semarang. Ibu adalah manager personalia di sebuah bank, sementara GM-ku sebelum ke Yogya adalah GM di Semarang. Wah dia regret. Soalnya hotel lagi penuh. Jadilah mereka tidak bertemu akhir pekan itu. Dia langsung mengajakku,

"Mami.. Yuk kita main!?" ujarnya mengingat malam berikutnya Papi akan pulang.
"Di tempatmu aja ya?" aku mengangguk setuju.

Jadi malam itu aku masih di hotel. Maklum besok Sabtu, cuma sampai jam 12. Aku keasyikkan dengan notebookku, sampai tiba-tiba mendapat SMS dari GM menanyakan aku di mana. Dia sendiri baru pulang dari sebuah acara undangan dan kelihatan lelah sekali. Belum sempat menjawab SMSnya dia sudah berdiri di pintu kantorku. Sosok gagah tinggi besar 185 cm dan agak kekar diusianya ke 42 berdiri dengan senyum khasnya dan..

"Eeehh. Belum pulang?" sapanya mesra
".. Khan nungguin Papa," sahutku sekenanya langsung log-off dari 17Tahun.com.
"Ayo deh. Aku kawal di belakang.." jawabnya seperti biasa"In five minutes. Okay?"
"Yes sir" jawabku dan langsung aku 'rusuh' melipat notebookku dan seterusnya.

13 Maret 2004

Pagi hari dia SMS kalau akan mampir menjemputku. Hari itu aku sengaja berbusana kesukaannya blus berkerah shanghai biru muda satin dengan kancing-kancing putih yang berbaris rapih dan lurus dari leher ke bawah. Kupilih rok abu-abuku. Dan sepatu pemberiannya padaku, haknya tidak terlalu tinggi karena untuk dipakai kerja. Ketika Grand Corollanya berhenti di depan rumahku. Aku segera keluar dan mengunci rumah dari luar.

"Suit, shiuu.. Waduh waduh my honey cantiknya.. dari atas sampai bawah.." sapanya kagum.
"Idiih Papa, ini khan semua Papa yang beliin khan," jawabku manja sambil masuk ke dalam mobilnya.

Hari itu kami sibuk masing-masing. Tiba di rumahku. Aku bikinkan Papa, Nescafe kesukaannya lalu aku gorengkan pisang goreng kesukaannya. Belum sempat kami berganti baju. Bahkan masih bersepatu. Kami duduk nonton DVD, di lantai di atas bantal besar dan di peluknya dari belakang. Hangat.. Sampai kira-kira jam 18.30, kemudian aku beranjak hendak membuatkan makan malam. Diikutinya aku ke dapur.. tahu-tahu Papa melilitkan tali temalinya dengan tali pramuka yang warna putih, ke payudaraku. Mulai atas dan bawah. 4-5 kali lilitan.

Cerita Sex Dicabuli Mba yeyen

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

Gairah sex Bersama baby sisterku

Aku adalah seorang anak yang dilahirkan dari keluarga yang mampu di mana papaku sibuk dengan urusan kantornya dan mamaku sibuk dengan arisan dan belanja-belanja. Sementara aku dibesarkan oleh seorang baby sitter yang bernama Marni. Aku panggil dengan Mbak Marni.

Peristiwa ini terjadi pada tahun 1996 saat aku lulus SMP Swasta di Jakarta. Pada waktu itu aku dan kawan-kawanku main ke rumahku, sementara papa dan mama tidak ada di rumah. Adi, Dadang, Abe dan Aponk main ke rumahku, kami berlima sepakat untuk menonton VCD porno yang dibawa oleh Aponk, yang memang kakak iparnya mempunyai usaha penyewaan VCD di rumahnya. Aponk membawa 4 film porno dan kami serius menontonnya. Tanpa diduga Mbak Marni mengintip kami berlima yang sedang menonton, waktu itu usia Mbak Marni 28 tahun dan belum menikah, karena Mbak Marni sejak berumur 20 tahun telah menjadi baby sitterku.

Tanpa disadari aku ingin sekali melihat dan melakukan hal-hal seperti di dalam VCD porno yang kutonton bersama dengan teman-teman. Mbak Marni mengintip dari celah pintu yang tidak tertutup rapat dan tidak ketahuan oleh keempat temanku.

“Maaf yah, gue mau ke belakang dulu..”

“Ya.. ya.. tapi tolong ditutup pintunya yah”, jawab keempat temanku.

“Ya, nanti kututup rapat”, jawabku.

Aku keluar kamarku dan mendapati Mbak Marni di samping pintuku dengan nafas yang tersengal-sengal.

“Hmm.. hmm, Mas Ton”, Mbak Marni menegurku seraya membetulkan posisi berdirinya.

“Ada apa Mbak ngintip-ngintip Tonny dan kawan-kawan?” tanyaku keheranan.

Hatiku berbicara bahwa ini kesempatan untuk dapat melakukan segala hal yang tadi kutonton di VCD porno.

Perlahan-lahan kukunci kamarku dari luar kamar dan aku berpura-pura marah terhadap Mbak Marni.

“Mbak, apa-apaan sih ngintip-ngintip segala.”

“Hmm.. hmm, Mbak mau kasih minum untuk teman-teman Mas Tonny”, jawabnya.

“Nanti aku bilangin papa dan mama loh, kalo Mbak Marni ngintipin Tonny”, ancamku, sembari aku pergi turun ke bawah dan untungnya kamarku berada di lantai atas.

Mbak Marni mengikutiku ke bawah, sesampainya di bawah, “Mbak Marni, kamu ngintipin saya dan teman-teman itu maksudnya apa?” tanyaku.

“Mbak, ingin kasih minum teman-teman Mas Tonny.”

“Kok, Mbak nggak membawa minuman ke atas”, tanyaku dan memang Mbak Marni ke atas tanpa membawa minuman.

“Hmm.. Hmm..” ucap Mbak Marni mencari alasan yang lain.

Dengan kebingungan Mbak Marni mencari alasan yang lain dan tidak disadari olehnya, aku melihat dan membayangkan bentuk tubuh dan payudara Mbak Marni yang ranum dan seksi sekali. Dan aku memberanikan diri untuk melakukan permainan yang telah kutonton tadi.

“Sini Mbak”

“Lebih dekat lagi”

“Lebih dekat lagi dong..”

Mbak Marni mengikuti perintahku dan dirinya sudah dekat sekali denganku, terasa payudaranya yang ranum telah menyentuh dadaku yang naik turun oleh deruan nafsu. Aku duduk di meja makan sehingga Mbak Marni berada di selangkanganku.

“Mas Tonny mau apa”, tanyanya.

“Mas, mau diapain Mbak”, tanyanya, ketika aku memegang bahunya untuk didekatkan ke selangkanganku.

“Udah, jangan banyak tanya”, jawabku sembari aku melingkari kakiku ke pinggulnya yang seksi.

“Jangan Mas.. jangan Mas Tonny”, pintanya untuk menghentikanku membuka kancing baju baby sitterku.